Selasa, 11 Agustus 2015

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Bismillaah..

Ini blog pertama yang saya tulis (baru belajar buat blog hihii) jadi maklum ya kalo ada tulisan saya yang tidak berkenan.

Enak gak sih jadi ibu rumah tangga?
kalo saya sih Yess!! Hehee

Ada banyak surga dirumah. Ada anak kita, ada suami kita, ada orang tua kita. Ma syaa Allah...
Banyak wanita yang kadang menulis distatus bbm atau fbnya "rumahku surgaku". Nah siapa sih yg gak mau tinggal disurga teruss?????
Sebelum menikah saya bekerja disebuah perusahaan swasta. hampir setiap hari-hari saya habiskan diluar rumah. Kadang dihari libur pun saya masih diluar rumah, berziarah ke rumah teman saya, atau jalan ke mall sekedar refreshing. sampai waktu untuk berbincang dengan orangtuapu bisa dibilang tidak ada. Nah kalo seperti ini apa masih bisa kita sebut rumah itu surga kita????

Wahai ukhti..
Saya tadi memberi gambaran tentang ke khilafan saya terdahulu.. setelah menikah desember 2013 lalu saya sadar tentang hak dan kewajiban saya sebagai wanita. Apa sih tujuan kita hidup? uangkah?? Tahta kah? Atau kita hanya mengikuti arus kemanapun ia membawa kita??
ukhti kita wanita, yang kelak akan menjadi istri dan ibu bagi anak-anak kita. Itulah mengapa kita harus sekolah sampai keperjuruan tinggi, bukan untuk menyaingi laki-laki tapi untuk mengajarkan kepada anak-anak kita ilmu yang kita dapat dari sekolah itu. Agar anak-anak kita kelak menjadi anak yang berakhlak baik dan siap menghadapi dunia yang sudah sangat memprihatinkan. Siapa yang akan mengajarkan mereka tentang akhlak, kalo bukan kita orangtuanya?? Guru disekolah hanya bertugas sebagai pembimbing, beliaupun harus mengurus kurang lebih 20-30 siswa. Sedangkan kita yang hanya mengurus 1 atau 2 anak saja sudah kewalahan.
Ukhti siapkan generasimu, jangan sampai dirusak oleh zaman yang makin lama makin jauh dari perintah agama..


Setelah saya menikah saya memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan tempat saya bekerja walaupun orangtua saya sempat marah karena untuk masuk keperusahaan itu yaa bisa dibilang susah.Tapi saya tetap memutuskan untuk berhenti meski suami saya tidak melarang saya untuk tetap bekerja.
Tapi Saya berfikir suami saya telah memilih saya untuk menjadi teman hidupnya, tempatnya berkeluh kesah,tempat saling bertukar fikiran, serta memilih saya sebagai ibu dari anak-anaknya, madrasah untuk anak-anaknya. Tahukah ukhti? Kelak kita akan ditanya tentang keadaan rumah kita, tentang anak-anak kita. Tidak terbayangkan jika hari itu tiba, penyesalan baru menghampiri kita..
Astaghfirullaah wa atubuilaih..

Smoga sedikit tulisan saya bermanfaat.
Kesalahan dari saya, kebenaran dari Allah subbhana wata'ala

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh